Angkasa

Sabtu, 02 Maret 2013

Ingin ke Mars? Menikahlah


Beranjangsana ke luar angkasa benar-benar bukan lagi sebuah mimpi manusia, melainkan misi di depan mata yang sebentar lagi akan terwujud.
Sebuah perusahaan swasta, The Insipiration Mars, secara resmi menyatakan pengiriman manusia ke Mars pada Januari 2018.
Waktu tersebut dianggap tepat, karena Bumi dan Mars berada pada posisi terdekatnya dalam siklus 15 tahunan.
"Kita sudah lama tidak mengirim manusia melewati Bulan selama 40 tahun. Sudah waktunya kita mengakhiri rentang waktu itu," ujar miliuner Dennis Tito, turis pertama ke luar angkasa, dalam jumpa pers, Rabu (27/2/2013).
Menurut Tito, ini adalah waktu bagi manusia untuk menyamai perkembangan teknologi yang sudah menyentuh Mars.
Teknologi yang dimaksud tidak lain adalah Teleskop Hubble dan si robot serba bisa, Curiosity. Namun, syarat yang diajukan untuk menjadi manusia perdana ke Mars cukup berat.
The Insipiration Mars mensyaratkan, calon astronotnya harus lah sepasang pria dan wanita, berusia di awal atau pertengahan 50-an, lebih disukai pasangan menikah.
Keduanya harus lah petualang, mau menghabiskan waktu bersama, dan bersedia berbagi pengalaman perjalanan selama 501 hari di kapsul seluas 0,93 kubik meter.
Peringatan utamanya adalah terpapar risiko yang tidak diketahui sebelumnya. Kesehatan jangka panjang juga bisa dikompromikan. Tapi, jika semua lancar, maka keduanya tercatat dalam sejarah sebagai manusia perdana di Mars. Karena lamanya perjalanan ini, maka lebih disukai pasangan yang sudah menikah.
"Dalam kondisi perjalanan ke Mars, Anda harus punya kolega yang juga pasangan. Sebab, jika tidak, tekanan kondisinya jadi terlalu berat," jelas Taber MacCallum, Chief Technical Officer dari The Inspiration Mars. (*)
Sumber :Tribunnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar